Gelung Krajan adalah komunitas kawulo muda.
Di era 80an di desa gelung terdapat beberapa nama sebagai simbol pencarian identitas muda/mudi-nya. misalnya. "BOGEL" singkatan dari Bocah Gelung, ANGEL 82 - singkatan Anak Gelung 82 sebagai awal pendiriannya.dalam perkembangannya nama2 tersebut semakin tidak populer, mungkin karena sedikitnya anggota komunitas itu atau kegiatan yang lakukan oleh komunitas tersebut memang tidak populer.
Sebelum nama2 tersebut ada, komunitas kawula mudanya biasa menggunakan muda-mudi Gelung. Kegiatannya cukup banyak misalnya kegiatan ketrampilan merangkai Janur, melukis, menari bahkan sempat mendatangkan guru/ seniman profesional dari SMP 1 ngawi (pak Marsono dan PakGatot), volk song, pecinta alam dsb.
Mbak Tethi dengan Tarian-tariannya sering tampil di acara perkawinan, mas Dandang dengan rangkaian gelas dan peralatan dapurnya.
Yang cukup fenomenal adalah muda-mudi Gelung sempat tampil di Stasiun TV Jogja dengan menampilkan kesenian khas Ngawi yaitu Dongkrek. Touring dengan bersepeda Sumatra -Jawa -Bali bahkan sampai Sumbawa. (mash inget ga mas Medod.? mas Parni, mas Ari, mas Hudoyo) OK khan mas-mas/ mbak-mbak kita dulu....?
Semangat dan Spirit yang pernah ditorehkan mas-mas dan mbak-mbak kita tersebut bagi orang lain mungkin adalah biasa, tapi bagi saya adalah luar biasa, sebab dari situlah sebetulnya semangat GK tersebut ada. Semangat untuk bersatu, berkreasi, solidaritas, dan semangat lebih maju dan selalu ingin menambah pengalaman.
Gelung Krajan adalah nama komunitas yang ditemukan dengan tidak sengaja, artinya bahwa nama tersebut timbul dengan sendirinya karena perkembangan interaksi sosial para pemuda/pemudi-nya.
Dilihat dari unsur Bahasa
TRAH : Keturunan sedarah/ tunggal rah GELUNG : adalah sebuah daerah/kawasan dimana
mereka berinteraksi dan berkreasi.
KRAJAN : dari kata asli Rejo (ramai) - kata sifat (jawa) dapatawalan ke- dan akhiran –an
Ke-Rejo-an --- berubah unsure menjadi Krajan yang artinya daerah yang ramai.
Jadi, Gelung Krajan bisa diartikan Gelung yang Rejo / rame,makmur/dinamis.
Begitu kira2 mengapa nama Gelung Krajan digunakan dalam komunitas tanpa ada bancaan jenang abang dan tanpa mendem ari-ari sebagai tetenger kelahiranya. Dan karena menganggap bahwa Gelung adalah wilayah yang lebih rame dari wilayah laen dalam segala hal.
Seolah disepakati nama tersebut digunakan sebagai simbol yang bermakna dinamis dari muda-mudinya.
Sayang memang bahwa Gelung Krajan saat pertama kali dipublikasikan ke khalayak tanpa ada dokumentasi yang memadai. Ada yang berpendapat bahwa pertama dipublikasikan saat mengikuti expo di halaman SD Gelung II, ada saat Halal bi Halal ada juga saat malam tirakatan menyambut Tahun Baru. Mana yang benar sepertinya tidaklah perlu diperdebatkan untuk .
Hal yang patut dicatat adalah apa saja yang telah dicapai oleh kawulo GK ini.
Tiap ikut expo selalu dapat nomero uno, karena saking seringnya dapat juara bahkan ada periode dimana GK tidak boleh ikutan dinilai. Hebat khan ? seng ada lawan poko'e.
Gelung Krajan semakin semerbak dan meluas jangkauan komunitasnya berkat adanya intercome. Ponggawa GK sering diundang untuk mengadiri peresmian komunitas2 intercome diluar batas wilayah GK, dan sering diminta untuk membimbing dan memberi arahan tentang etika komunikasi intercome.Trah GK kalo ngebrik " sopan dan intelek" , katanya.
Kalo dahulu GK memainkan dongkrek dengan peralatan tradisional tapi kreatif. Dari gelas, piring, panci,pring sampai kendangan teramu dalam irama dinamis. Berlakangan sudah dengan nge-Band, walau awalnya cuman oleh silihan dari SMP Jogorogo, dari latihan sampai manggung gratis. Tapi pada akhirnya toh bisa punya sendiri, masio sempet dilakoni untuk golek duit dengan gelar turnamen volly, dadi sinoman, dodol bakso, ngecer sembako sampek golek borongan ngecat, semata-mata hanya untuk beli peralatan Band. Siapapun dia dengan segenap kebanggaan masing2 menyingsingkan lengan demi berkibarnya Gelung Krajan.
Siapa yang dapat menyatukan gang Setran, Gang Tahu, gang Kenongo, Jl. sekolahan, Jl. Raya Paron, Bungur, Pt 25, nJambangan, mBengaan, Ngepeh, Kerten, mBongkarjo,Paron sampe nJambe Etan, nJambe Kulon ? Gelung Krajan so Pasti !
Semangat bersatu dalam satu tekad yang dibungkus solidaritas,disimbolkan dengan "Genggaman tangan yang kokoh nan barsahaja "Dan… terlahirlah semboyan
"GENGGAMAN ERAT TANGAN KAMI TAKKAN LEPAS DEMI KEJAYAAN DAN KIBARMU"
Salam GK
--rendol--
Kamis, 12 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar