Selasa, 13 Oktober 2009

Salam Sejahtera

"Genggaman erat tangan kami takkan lepas demi kejayaan dan kibarmu"
Yup...ikrar yg slalu n slalu tertancap dalam di setiap relung semua warga GK, masih menyala dan terus menyala membakar adrenalin, patriotik yg penuh nuansa heroik.
inilah Semangat GK...!

Lalu... apa hubungannya dgn kita ?
Kita adalah bagian dari sel-2 yg membentuk molekul-2 hingga membesar dan berujud jasad/tubuh 'Gelung Krajan'.
Dalam setiap tubuh tersambung syaraf2 yg menyatukan emosi, mimpi, akal,budi dan nurani.

Kita sudah banyak blajar pengetahuan
Kita sudah banyak blajar sosial
Kita sudah banyak blajar agama
Kita sudah banyak blajar etika
dan saat semua itu sdah mnyatu dlm tubuh,
lalu... kapan lagi itu akan kita gunakan sbagai perwujudan rasa terima kasih dan syukur pada Sang Maha Pemberi..?

Kenthongan bale deso sdah berkumandang.
uluk-uluk memanggil pada stiap telinga warga yg mendengar
mengajak tuk cancut taliwondo mbangun deso lan sak ekoproyone...
urip rukun podo iso'o ngrasak'ke ketentreman bebrayan.
Yg merasa pinter ngajari sing bodo
sing rumongso kurang pinter ngudi kawruh kro sing pinter
Yg kaya berbagi dengan yg miskin
sing mrasa miskin ngdi kawruh karo sing luwih ben iso sugih
Enom tuwo berbagi ilmu lan pengalaman
Lanang wadon podo njogo kehormatane dewe-dewe

Ayo...podo nyawiji !
kanthi ngaturaken dedongo suci mring Kang Murbeng Dumadi
mugo2 sing awake dewe ugemi saiki Gusti Allah maringi ridho lan berkah donyo akhirat.



Saudaraku...
dari hasil saresehan Gelung Krajan pd acara Halal bi Halal di Gelung kemarin disepakati ada 2 opsi yg akan kita kerjakan bersama.
1. kita akan mengadakan program bantuan bea siswa bagi adik2 kita di
desa Gelung yg berprestasi tapi tdk mempunyai biaya untuk sekolahnya.
2. membari bantuan pinjaman dana usaha kepada saudara2 kita yg sdh mempunyai usaha
dan mempunyai prospek bagus utk berkembang.

Dana akan dihimpun dalam satu rekening dan akan disalurkan ke desa Gelung melalui kegiatan Gelung Krajan yg di koordinir oleh Mas Hendro (putra mas Prakoso).
Sambil menungu proposal dari mas Hendro, maka kita akan mengadakan pertemuan untuk pembahasan lebih lanjut.

melalui forum ini saya mengajak temen2, saudara2 sekalian untuk memberi respon tentang waktu pertemuan, penggalian dana beserta penyalurannya.

atas perhatian dan sumbang sarannya saya ucapkan terima kasih.


kordinator GK Jabotabek
- R. Catur (Renny)
- Dodik (yoyok)

Sabtu, 13 Juni 2009

(EID) Ejakan Iank Deecempoolnakan 2009

Dulu EYD (Ejakan Yang Disempurnakan 1970)
sekarang EID (Ejakan Iank Deecempoolnakan 2009)


Abjad yang digunakan di dalam bahasa Indonesia berjumlah 26.
Ke-26 abjad tersebut rasanya masih terlalu banyak, dan lagipula
ada beberapa abjad yang jarang sekali digunakan.
Oleh karena itu mari kita sederhanakan abjad-abjad tersebut dan
menyesuaikan dengan kata-kata yang kita gunakan.

Pertama-tama, huruf X, kita ganti dengan gabungan huruf K dan S.
Kebetulan hampir tidak ada kata dalam bahasa Indonesia asli yang
menggunakan huruf ini, kebanyakan merupakan kata serapan dari bahasa asing.
Misalnya taxi menjadi taksi, maximal menjadi maksimal, dst.

Selanjutnya, huruf Q kita ganti dengan KW. Serupa dengan X,
kata2 yang mengunakan huruf ini juga sangat sedikit sekali.

Berikutnya, huruf Z. Huruf Z kita ganti menjadi C.
Tidak ada alasan kuat tentang hal ini.

Huruf Y diganti dengan I. Hal ini dilakukan sebab bunii
huruf tersebut mirip dengan I.

Kemudian huruf F dan V keduania diganti menjadi P.
Pada lepel ini masih belum terjadi perubahan iang signipikan.

Hurup W kemudian diganti menjadi hurup U.
Berarti sampai saat ini kita sudah mengeliminasi 7 hurup.

Hurup iang bisa kita eliminasi lagi adalah R,
mengingat baniak orang iang kesulitan meniebutkan hurup tersebut.
R kita ganti dengan L.

Selanjutnia, gabungan hulup KH diganti menjadi H.

Iang paling belpengaluh adalah hulup S iang diganti menjadi C.

Hulup G juga diganti menjadi K.

Dan hulup J juga diganti menjadi C.

Caia laca cudah cukup untuk hulup-hulup konconannia.
Cekalank kita kanti hulup pokalnia. Cuma ada lima hulup pokal: A, I , U, E, O.
Kita akan eliminaci dua hulup pokal.

Hulup I mencadi dua hulup E iaitu EE.

Cementala hulup U mencadee dua hulup O iaitoo OO.

Cadi, campe cekalank, keeta belhaceel menkulangee hooloop-hooloop keeta.
Kalaoo keeta tooleeckan lagee, Hooloop-hooloop eeang telceeca adalah:
A, B, C, D, E, H, K, L, M, N, O, P, T.

Haneea ada 12 belac hooloop !! Looal beeaca bookan??
Padahal cebeloomneea keeta pooneea 26 hooloop.
Eenee adalah penemooan eeang cankat penteenk dan cikneepeekan!!

Co, ceelahkan keeleemkan tooleecan anda denkan menkkoonakan
dooa belac hooloop telceboot.

Kamis, 12 Maret 2009

SEBUAH RENUNGAN

Islam menuntun penganutnya kepada hidup di dunia bahagia dan di akhirat masuk surga dengan berpedoman kepada Al qur’an dan hadits.
Bahagia adalah : Suatu perasaan yang tidak didasari oleh materi yang mengakibatkan tidak ada lagi rasa : was-was, takut, gelisah, stress ; karena hidup dan mati ini hanya karena Allah semata
Surga adalah : Segala sesuatu yang paling menyenangkan di dunia ini, tidak ada seujung kukunya kesenangan di surga.
Sedangkan neraka adalah : segala sesuatu yang paling menyakitkan di dunia ini, tidak ada seujung kukunya kesakitan di neraka
Jadi apalah artinya kesenangan di dunia ini kalau nantinya mengakibatkan diri digiring ke neraka.

Hidup di dunia ini adalah kompetisi untuk menentukan tempat kita kelak di akhirat yaitu surga atau neraka. Ini sangat tergantung kepada persiapan apa yang dilakukan untuk mencapai tempat mana yang kita inginkan nanti di akhirat.

Salah satu ibadah namun utama adalah shalat, dimana begitu istimewanya shalat, sampai-sampai Jibril pun tidak dipercaya oleh Allah untuk menyampaikan perintah shalat kepada Rasulullah.
Allah menyuruh langsung Rasulullah untuk datang menghadap dalam bentuk Mi’raj agar langsung didengar perintah shalat tersebut oleh Rasulullah.

Rasulullah saat sakratul mautnya, berpesan untuk umatnya : Peliharalah Shalat, peliharalah shalat, peliharalah shalat.

Sabda Rasulullah SAW, : di akhirat nanti ada orang yang membawa shalatnya di hadapan Allah SWA, kemudian shalatnya diterima dan dilipat-lipat seperti dilipat-lipatnya kain usang dan kotor lalu shalatnya itu dibantingkan ke wajahnya.

Sabda Rasulullah saw, : Bagi orang yang berangan-angan dalam shalatnya, maka ia tidak akan memperoleh apapun selain dari angan-angannya itu.

Sabda Rasulullah saw, : Sesungguhnya perumpamaan shalat itu seperti orang yang mandi. Bila seseorang mandi 5 kali sehari, tetapi badannya belum juga bersih, boleh jadi karena air yang digunakan untuk mandi tersebut memang kotor, atau di waktu mandi ia tidak menggunakan sabun. Jadi jika ada orang yang mengerjakan shalat 5 kali sehari, tetapi perilakunya masih saja buruk, berarti orang tersebut belum memahami benar akan artinya shalat.

Pada hakekatnya shalat adalah aktifitas yang mempunyai arti sebagai berikut :
1. Menyanjung dan memuji Allah : Allahu Akbar, Maha suci Allah dan Maha Agung , Maha Tinggi Allah, Maha Pengasih dan Maha Penyayang
2. Membuat janji/komitmen dengan Allah : Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya karena Allah semata dan tidak akan menserikatkan Allah.
3. Memohon kepada Allah : Meminta : jalan yang lurus, ampunan, disayangi, cukupi kekurangan, tinggikan derajad, rezeki, petunjuk, kesehatan
4. Mendoa’kan Rasulullah : shalawat

Fakta yang ada dalam lingkungan kita adalah :
1. Bagaimana agar sembahyang kita bisa khusuk, sehingga keluarlah berbagai macam aturan yang didominasi oleh kata-kata jangan dan harus, misalnya : jangan bawa pikiran yang lain dalam shalat, wajah harus tetap ke sajadah dan lainnya.
2. Shalat dilakukan hanya sebagai suatu pemenuhan kewajiban sehingga sering dilakukan buru-buru, tetapi saat berdo’a cukup lama.
3. Sementara mulut mengucapkan bacaan shalat, namun hati melanglang buana entah kemana, tahu-tahu shalat sudah selesai. Ini tidak beda dengan orang mabok, tidak mengerti apa yang sedang diucapkannya. Inilah yang dikatakan dalam QS:Al ma’un 107 :004-005 : Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (yakni) orang-orang yang lalai dari shalatnya.
Sebaliknya, QS Al Mu’minun 23:001-002 Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu` dalam shalatnya,
Coba kita ingat-ingat : bila dipanggil atasan, betapa kita datang dengan rapi dan bertutur kata lembut, dan mengerti persis apa yang akan diucapkan, jarang terpikir hal-hal lain, apalagi bila itu menyangkut kelangsungan jabatan.
4. Berjanji dalam shalat tidak akan menserikatkan Allah, tetapi kenyataannya dalam shalat secara tidak sadar telah melakukan serikat bagi Allah. (Syirik)
Syirik bukan saja menyembah berhala, tetapi juga bila kalbu ini didominasi oleh hal-hal selain Allah. (Syirik adalah dosa yang tidak berampun).

Penduduk Indonesia yang dominan beragama Islam dan melaksanakan shalat, namun shalatnya tidak dapat mencegah yang keji dan mungkar sesuai dengan tujuan shalat itu sendiri QS Al ‘Ankabuut 29:045: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Ini bisa kita lihat dari betapa banyak maksiat yang masih terjadi berupa : perkosaan, perzinahan, pembunuhan, korupsi, penipuan, perampokan, penyogokan dlsb.

Bila ditanamkan keyakinan ilahiyah ke dalam kalbu, sehingga akan membuahkan sikap yang qur’ani, karena keyakinan akan menentukan sikap.

Mari bertafakur sejenak untuk memperkuat keyakinan ilahiyah, sebab sabda Rasulullah : Bertafakur sejenak, lebih baik daripada ibadah satu tahun. :

1. Bila datang kepada kita malaikat jibril yang menyampaikan bahwa umur kita tinggal 2 jam lagi, apa yang akan diperbuat ? tentulah sikap yang timbul adalah : dengan rasa takut, rendah diri dan penuh harap tanpa lagi menghiraukan harta, istri dan anak : mendirikan shalat tobat dan memohon ampunan-Nya. Bahkan selama 2 jam tersebut akan digunakan untuk memperbanyak ibadah-ibadah lainnya.
Maka anggaplah bahwa shalat ini adalah shalat yang terakhir, seolah-olah habis shalat ini akan meninggal. QS An Naml 27:003 : (yaitu) orang-orang yang mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat.
2. Tidak dihitung amalan yang lain apabila shalat tidak diterima.
3. Kita akan berkomunikasi langsung dengan Allah yang Maha Melihat, Maha Mendengar.
QS Asy Syu’araa’ 26:218 : Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk sembahyang),
4. Syirik adalah dosa yang tidak berampun. QS An Nisa’ 04:48 : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
QS An Nisa’ 04:116 : Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
5. Shalat adalah peluang besar untuk meraih surga QS Al Baqarah 02:277 : Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
6. Percuma hidup di dunia bila nanti di akhirat akan masuk neraka.
7. Setan akan menggoda dari segala sisi dan segala cara.

Setelah keyakinan ini tertanam kokoh dalam kalbu, maka secara otomatis sikap kita adalah :
1. Berpakaian yang terbaik untuk ketemu dengan Allah (shalat)
2. Mengikhlaskan waktu untuk ketemu dengan Allah (shalat)
3. Setiap akan memulai suatu pekerjaan, selalu memohon kepada Allah agar terlindung dari godaan setan
4. Mengucapkan bacaan shalat dengan tenang dan sabar, tidak tergesa-gesa
5. Berusaha untuk mengerti apa yang diucapkan dalam shalat sehingga mulut berucap, kalbu tidak dibiarkan terdominasi oleh selain Allah yaitu dengan memberikan tugas : mengartikan apa yang sedang diucapkan. Wajar apabila masih saja ada gangguan bagi kalbu yang melanglang buana, tetapi dengan cepat kembali kepada Allah.
6. Janji kepada Allah dalam shalat, yakni : sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku adalah karena Allah semata, dijadikan sebagai alat kontrol dalam setiap akan memulai tindakan. Sehingga bila tindakan yang akan dilakukan tersebut bukan karena Allah semata, maka tidak perlu dilakukan. Misalnya : Bila ada niat dalam hati hendak melakukan zina atau korupsi, segera tanya kalbu ini, apakah ini kita hadirkan atau lakukan karena Allah ? Bila tidak, tentu segera meninggalkan niat berbuat tersebut.

Bila shalat yang dilakukan berdasarkan keyakinan tersebut di atas, maka akan terasa bahwa betapa shalat itu nikmat, sehingga sehabis shalat akan terasa tentram dalam kalbu.

Keyakinan ilahiyah ini jualah yang antara lain akan membuahkan shalat yang mana selaras antara mulut yang mengucapkan dengan kalbu yang menghayati maknanya dan otak mengingat kebesaran-Nya. (Khusyu’).
Shalat seperti inilah yang dapat mencegah Keji dan Mungkar .

Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya semata karena Allah Ta'Ala

Insya Allah.




Reuni Catur CW.

Sabtu, 28 Februari 2009

aku minta Tuhan.....

Aku minta Tuhan menyingkirkan deritaku,
Tuhan menjawab “Tidak, itu bukan untuk Kusingkirkan tetapi agar kau mengalahkannya.”
Aku minta Tuhan menyempurnakan kecacatanku,
Tuhan menjawab “Tidak, jiwa itu sempurna, badan hanyalah sementara.”
Aku minta Tuhan memberiku kesabaran,
Tuhan menjawab “Tidak, kesabaran adalah hasil dari kesulitan. Itu tidak dihadiahkan utnuk dipelajari.”
Aku minta Tuhan agar memberiku kebahagiaan,
Tuhan menjawab, “Tidak, Aku memberimu berkat kebahagiaan itu tergantung padamu.”
Aku minta Tuhan menjauhkanku dari penderitaan,
Tuhan menjawab, “Tidak, penderitaan menjauhkanmu dari perhatian duniawi dan membawamu dekat kepadaKu.”
Aku minta Tuhan menumbuhkan Roh,
Tuhan menjawab, “ Tidak, kau harus menumbuhkannya sendiri, tetapi Aku akan memangkas untuk membuat kamu berbuah.”
Aku minta Tuhan segala hal yang membuatku menikmati hidup,
Tuhan menjawab, “Tidak, Aku akan memberimu hidup, sehingga kau dapat menikmati segala hal.”
Aku minta Tuhan membantuku mengasihi orang lain seperti Ia mengasihi aku,
Tuhan menjawab: “Ahhhhhhh……akhirnya kau mengerti.
Hari ini adalah milikmu. Jangan sia-siakan. Tuhan memberkatimu.
Bagi dunia mungkin kau hanyalah seseorang tetapi bagi seseorang kau mungkin dunianya.”

AMIN

rendol

DOA IMAJINER

DOA IMAJINER
writed : mBa' Ratih Sang.



Doa yang kupanjatkan ketika aku masih gadis:*
"Ya Allah beri aku calon suami yang baik, yang sholeh. Beri aku suami yang dapat kujadikan imam dalam keluargaku." *

Doa yang kupanjatkan ketika selesai menikah:*
"Ya Allah beri aku anak yang sholeh dan sholehah, agar mereka dapat mendoakanku ketika nanti aku mati dan menjadi salah satu amalanku yang tidak pernah putus."*

Doa yang kupanjatkan ketika anak-anakku lahir*:
"Ya Allah beri aku kesempatan menyekolahkan mereka di sekolah Islami yang baik meskipun mahal, beri aku rizki untuk itu ya Allah...."*

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah mulai sekolah:*
"Ya Allah...... jadikan dia murid yang baik sehingga dia dapat bermoral Islami, agar dia bisa khatam Al Quran pada usia muda.."*

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku sudah beranjak remaja:*
"Ya Allah jadikan anakku bukan pengikut arus modernisasi yg mengkhawatirkanku.
Ya Allah aku tidak ingin ia mengumbar auratnya, karena dia ibarat buah yang sedang ranum."*

Doa yang kupanjatkan ketika anak2ku menjadi dewasa:*
"Ya Allah entengkan jodohnya, berilah jodoh yang sholeh pada mereka, yang bibit, bebet, bobotnya baik dan sesuai setara dengan keluarga kami."*

Doa yang kupanjatkan ketika anakku menikah:*
"Ya Allah jangan kau putuskan tali ibu & anak ini, aku takut kehilangan perhatiannya dan takut kehilangan dia karena dia akan ikut suaminya."*

Doa yang kupanjatkan ketika anakku akan melahirkan:*
"Ya Allah mudah-mudahan cucuku lahir dengan selamat. Aku inginkan nama pemberianku pada cucuku, karena aku ingin memanjangkan teritoria wibawaku sebagai ibu dari ibunya cucuku."*

Ketika kupanjatkan doa-doa itu, aku membayangkan Allah tersenyum dan berkata..... . .*

"Engkau ingin suami yang baik dan sholeh sudahkah engkau sendiri baik dan sholehah?
Engkau ingin suamimu jadi imam, akankah engkau jadi makmum yang baik?"

"Engkau ingin anak yang sholehah, sudahkah itu ada padamu dan pada suamimu. Jangan egois begitu...... .. masak engkau ingin anak yang sholehah
hanya karena engkau ingin mereka mendoakanmu. . ...tentu mereka menjadi sholehah utama karena-Ku, karena aturan yang mereka ikuti haruslah aturan-Ku."

"Engkau ingin menyekolahkan anakmu di sekolah Islam, karena apa?......
prestige? ......... atau....mode? .....atau engkau tidak mau direpotkan dengan mendidik Islam padanya? engkau juga harus belajar, engkau juga harus bermoral Islami, engkau juga harus membaca Al Quran dan berusaha mengkhatamkannya. "

"Bagaimana engkau dapat menahan anakmu tidak menebarkan pesonanya dengan mengumbar aurat, kalau engkau sebagai ibunya jengah untuk menutup aurat? Sementara engkau tahu Aku wajibkan itu untuk keselamatan dan kehormatan umat-Ku."

"Engkau bicara bibit, bebet, bobot untuk calon menantumu, seolah engkau tidak percaya ayat 3 & 26 surat An Nuur dalam Al Quran-Ku. Percayalah kalau anakmu adalah anak yang sholihah maka yang sepadanlah yang dia akan dapatkan."

"Engkau hanya mengandung, melahirkan dan menyusui anakmu. Aku yang memiliki dia saja, Aku bebaskan dia dengan kehendaknya. Aku tetap mencintainya, meskipun dia berpaling dari-Ku, bahkan ketika dia melupakan-Ku. Aku tetap mencintainya. .. "

"Anakmu adalah amanahmu, cucumu adalah amanah dari anakmu, berilah kebebasan untuk melepaskan busur anak panahnya sendiri yang menjadi amanahnya."*

Lantas...... . aku malu...... dengan imajinasi do'a-ku sendiri....
Aku malu akan tuntutanku kepada-NYA.. . .....

Maafkan aku ya Allah......*



Assalamu'alaikum. .. ..

Pernahkah Anda bayangkan bila pada saat kita berdoa, kita mendengar ini:

"Terima kasih, Anda telah menghubungi Baitullah".

"Tekan 1 untuk 'meminta'.
Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

Atau....

Bagaimana jika Malaikat memohon maaf seperti ini:

"Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain.
Tetaplah sabar menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya."

Atau, bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat
respons seperti ini:

"Jika Anda ingin berbicara dengan Malaikat,
Tekan 1. Dengan Malaikat Mikail,
Tekan 2. Dengan malaikat lainnya,
Tekan 3. Jika Anda ingin mendengar sari tilawah saat Anda menunggu,
Tekan 4. "Untuk jawaban pertanyaan tentang hakekat surga & neraka, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini!!"

Atau bisa juga Anda mendengar ini :

"Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon hari ini.
Silakan mencoba kembali esok hari."

atau...

"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."

Alhamdulillah. ..... Allah SWT mengasihi kita, Anda dapat menelpon-Nya setiap saat!!!

Anda hanya perlu untuk memanggilnya kapan saja dan Dia mendengar Anda.
Karena bila memanggil Allah, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.

Allah menerima setiap panggilan dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi.

Ketika Anda memanggil-Nya, gunakan nomor utama ini: 24434

2 : shalat Subuh
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

Atau untuk lebih lengkapnya dan lebih banyak kemashlahatannya, gunakan
nomor ini : 28443483

2 : shalat Subuh
8 : Shalat Dhuha
4 : shalat Zuhur
4 : shalat Ashar
3 : shalat Maghrib
4 : shalat Isya

8 : Shalat Lail (tahajjud atau lainnya)

3 : Shalat Witir

Info selengkapnya ada di Buku Telepon berjudul "Al Qur'anul Karim & Hadist Rasul"

Langsung hubungi, tanpa Operator tanpa Perantara, tanpa dipungut biaya.

Nomor 24434 dan 28443483 ini memiliki jumlah saluran hunting yang tak terbatas dan seluruhnya buka 24 jam sehari 7 hari seminggu 365 hari setahun !!!

Sebarkan informasi ini kepada orang-orang di sekeliling kita. Mana tahu mungkin mereka sedang
membutuhkannya Sabda Rasulullah S.A.W : "Barang siapa hafal tujuh kalimat, ia terpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat serta diampuni dosa-dosanya walau sebanyak buih laut"

7 Kalimah ALLAH:

1. Mengucap "Bismillah" pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.
2. Mengucap " Alhamdulillah" pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap "Astaghfirullah" jika lidah terselip perkataan yang tidak patut.
4. Mengucap " Insya-Allah" jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap "La haula wala kuwwata illa billah" jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak diingini.

6. Mengucap "inna lillahi wa inna ilaihi rajiun" jika menghadapi dan menerima musibah..

7. Mengucap "La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah " sepanjang siang dan malam sehingga tak terpisah dari lidahnya....

Dari tafsir Hanafi,
mudah-mudahan ingat, walau lambat-lambat. ...
mudah-mudahan selalu, walau sambil lalu... mudah-mudahan jadi bisa, karena sudah biasa..

Sekarang anda mempunyai 2 pilihan :

1. Biarkan E-mail ini tetap dalam mailbox anda.
2. Forward E-mail ini ke sejumlah orang yang anda kenal dan Insya-Allah ridha Allah akan dianugerahkan kepada setiap orang yang Anda kirim.

Wassalaamu'alaikum. .

Kamis, 12 Februari 2009

Flash Back Gelung Krajan

Gelung Krajan adalah komunitas kawulo muda.
Di era 80an di desa gelung terdapat beberapa nama sebagai simbol pencarian identitas muda/mudi-nya. misalnya. "BOGEL" singkatan dari Bocah Gelung, ANGEL 82 - singkatan Anak Gelung 82 sebagai awal pendiriannya.dalam perkembangannya nama2 tersebut semakin tidak populer, mungkin karena sedikitnya anggota komunitas itu atau kegiatan yang lakukan oleh komunitas tersebut memang tidak populer.
Sebelum nama2 tersebut ada, komunitas kawula mudanya biasa menggunakan muda-mudi Gelung. Kegiatannya cukup banyak misalnya kegiatan ketrampilan merangkai Janur, melukis, menari bahkan sempat mendatangkan guru/ seniman profesional dari SMP 1 ngawi (pak Marsono dan PakGatot), volk song, pecinta alam dsb.
Mbak Tethi dengan Tarian-tariannya sering tampil di acara perkawinan, mas Dandang dengan rangkaian gelas dan peralatan dapurnya.
Yang cukup fenomenal adalah muda-mudi Gelung sempat tampil di Stasiun TV Jogja dengan menampilkan kesenian khas Ngawi yaitu Dongkrek. Touring dengan bersepeda Sumatra -Jawa -Bali bahkan sampai Sumbawa. (mash inget ga mas Medod.? mas Parni, mas Ari, mas Hudoyo) OK khan mas-mas/ mbak-mbak kita dulu....?
Semangat dan Spirit yang pernah ditorehkan mas-mas dan mbak-mbak kita tersebut bagi orang lain mungkin adalah biasa, tapi bagi saya adalah luar biasa, sebab dari situlah sebetulnya semangat GK tersebut ada. Semangat untuk bersatu, berkreasi, solidaritas, dan semangat lebih maju dan selalu ingin menambah pengalaman.
Gelung Krajan adalah nama komunitas yang ditemukan dengan tidak sengaja, artinya bahwa nama tersebut timbul dengan sendirinya karena perkembangan interaksi sosial para pemuda/pemudi-nya.
Dilihat dari unsur Bahasa
TRAH : Keturunan sedarah/ tunggal rah GELUNG : adalah sebuah daerah/kawasan dimana
mereka berinteraksi dan berkreasi.
KRAJAN : dari kata asli Rejo (ramai) - kata sifat (jawa) dapatawalan ke- dan akhiran –an
Ke-Rejo-an --- berubah unsure menjadi Krajan yang artinya daerah yang ramai.
Jadi, Gelung Krajan bisa diartikan Gelung yang Rejo / rame,makmur/dinamis.
Begitu kira2 mengapa nama Gelung Krajan digunakan dalam komunitas tanpa ada bancaan jenang abang dan tanpa mendem ari-ari sebagai tetenger kelahiranya. Dan karena menganggap bahwa Gelung adalah wilayah yang lebih rame dari wilayah laen dalam segala hal.
Seolah disepakati nama tersebut digunakan sebagai simbol yang bermakna dinamis dari muda-mudinya.
Sayang memang bahwa Gelung Krajan saat pertama kali dipublikasikan ke khalayak tanpa ada dokumentasi yang memadai. Ada yang berpendapat bahwa pertama dipublikasikan saat mengikuti expo di halaman SD Gelung II, ada saat Halal bi Halal ada juga saat malam tirakatan menyambut Tahun Baru. Mana yang benar sepertinya tidaklah perlu diperdebatkan untuk .
Hal yang patut dicatat adalah apa saja yang telah dicapai oleh kawulo GK ini.
Tiap ikut expo selalu dapat nomero uno, karena saking seringnya dapat juara bahkan ada periode dimana GK tidak boleh ikutan dinilai. Hebat khan ? seng ada lawan poko'e.
Gelung Krajan semakin semerbak dan meluas jangkauan komunitasnya berkat adanya intercome. Ponggawa GK sering diundang untuk mengadiri peresmian komunitas2 intercome diluar batas wilayah GK, dan sering diminta untuk membimbing dan memberi arahan tentang etika komunikasi intercome.Trah GK kalo ngebrik " sopan dan intelek" , katanya.
Kalo dahulu GK memainkan dongkrek dengan peralatan tradisional tapi kreatif. Dari gelas, piring, panci,pring sampai kendangan teramu dalam irama dinamis. Berlakangan sudah dengan nge-Band, walau awalnya cuman oleh silihan dari SMP Jogorogo, dari latihan sampai manggung gratis. Tapi pada akhirnya toh bisa punya sendiri, masio sempet dilakoni untuk golek duit dengan gelar turnamen volly, dadi sinoman, dodol bakso, ngecer sembako sampek golek borongan ngecat, semata-mata hanya untuk beli peralatan Band. Siapapun dia dengan segenap kebanggaan masing2 menyingsingkan lengan demi berkibarnya Gelung Krajan.
Siapa yang dapat menyatukan gang Setran, Gang Tahu, gang Kenongo, Jl. sekolahan, Jl. Raya Paron, Bungur, Pt 25, nJambangan, mBengaan, Ngepeh, Kerten, mBongkarjo,Paron sampe nJambe Etan, nJambe Kulon ? Gelung Krajan so Pasti !
Semangat bersatu dalam satu tekad yang dibungkus solidaritas,disimbolkan dengan "Genggaman tangan yang kokoh nan barsahaja "Dan… terlahirlah semboyan
"GENGGAMAN ERAT TANGAN KAMI TAKKAN LEPAS DEMI KEJAYAAN DAN KIBARMU"

Salam GK
--rendol--

Jumat, 09 Januari 2009

Terima Kasih


Terima Kasih buat sodara GK yang telah hadir dalam acara Suro'an di rumah mas Yoyok
1. mas Wawan Setyawan
2. mas Yitno
3. mas Dodik
4. mas Catur
5. mas Agung
6. mas Darmadi
7. Murtono
8. Kojac
9. Yanto Pengok
11. Totok
12. Suntoro
14. Pengok (pak Sampun)
15. mas Didik (sendang kemuning)
16. Narko (gg. Kenongo)
17. Mas Fajar (ngale)
yang Absen.
1. Bambang Setyawan - pendekar kraton Mataran ngayogjakarta hadiningrat
2. Sukidi - sunan kali mek
3. mas Kandar - pendekar sepuh
4. Supri - pendekar tenan (pendek dan kekar)
5. I'ik - utusan dari bungur
6. Tekad pendekar berjuluk Ki Nayab Inib
7. Bambang - keturunan pendekar mBuk
Semoga lain waktu bisa berkumpul.

MEDITASI

Dalam buku Yoga Sutra dijelaskan bahwa Pranayama merupakan bagian yang penting dalam Yoga, dan merupakan salah satu bagian dari 8 bagian Yoga.
Prana = Energi Kehidupan Yama = Pengendalian
Pranayama = Pengendalian Energi Kehidupan/Prana. Dengan mempraktekkan Pranayama secara teratur, seseorang akan dapat membersihkan dirinya dari dalam, meningkatkan vitalitas hidupnya, meningkatkan kesehatannya dan bahkan mengendalikan pikirannya. Idealnya manusia bernapas 15-18 per menit, namun karena keterbatasan- keterbatasan yang dialami tubuh, ritme ini meningkat, sehingga timbullah banyak masalah-masalah kesehatan seperti stres, tekanan darah tinggi, jantung, dan lainnya. Dengan mempraktekkan pranayama secara teratur, kesehatan akan meningkat, sehingga otomatis ritme pernapasan akan menurun hingga bisa mencapai 8 kali per menit. Dari segi kesehatan, ini sangat membantu, juga dalam hal peningkatan spiritual. Nadi Suddhi Pranayama : Latihan pernapasan yang dianjurkan bagi pemula, untuk keseimbangan Nadi Ida dan Pingala adalah Nadi Suddhi Pranayama. Latihan : Duduk dalam postur Vajrasana, punggung tegak. Tutup lubang hidung kiri dengan ibu jari, tarik napas perlahan dari lubang hidung kanan, tahan sejenak. Tutup lubang hidung kanan dengan ibu jari, hembuskan napas perlahan dari lubang hidung kiri. Lakukan sebaliknya. Ini adalah 1 putaran. Lakukan 8x putaran. Lakukan pada saat matahari terbit di udara yang masih bersih dan segar.udara yang masih bersih dan segar
Kurang lebih begitulah percakapan dengan teman sewaktu didera sebuah project yang menuntut jam kerja ekstra (lebih 12 jam kerja sehari). Anehnya, saya ini orangnya ringkih, mudah terkena penyakit. Mulai dari maag, flu, batuk.. Tapi beruntung waktu itu aman2 saja Oleh orang tua saya (tepatnya bokap) diajari suatu teknik pernapasan. Kebiasaan waktu itu setiap pagi sehabis mandi, saya menyempatkan 15 menit untuk ber-pranayama.



PENDAHULUAN
Banyak diantara kita yang telah mendengar mengenai meditasi, ada yang telah memahami dan melatihnya dengan tekun, ada yang baru mencoba untuk berlatih dan ada pula yang baru sekedar mendengar dan mulai tertarik untuk mengetahui lebih lanjut. Isi buku yang sederhana ini tidak saja berguna bagi mereka yang sekedar ingin mengetahui tetapi justru terutama sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin berlatih meditasi dengan sungguh-sungguh.
Dalam jaman modern sekarang ini, yang diwarnai dengan tingkat aktivitas yang tinggi, selalu serba cepat, serba banyak, serba lebih dari yang lain ternyata mempunyai dampak yang kurang baik bagi keadaan batin dan ketenangan hidup kita. Sehingga banyak diantara kita yang hidup dalam keadaan tegang, penuh khawatir, tidak bisa tidur dan mengakibatkan berbagai penyakit seperti sakit lambung, tekanan darah tinggi, sakit jantung, dan lainnya.
Meditasi, sebagai suatu seni untuk menentramkan batin merupakan suatu ilmu yang sudah kuno, yang berakar lebih dari 3000 tahun yang silam pada peradaban awal di lembah sungai Indus, yang sekarang dikenal sebagai India. Walaupun kuni, ternyata meditasi merupakan suatu alternatif yang jauh lebih baik bila dibandingkan dengan berbagai macam obat penenang, dan obat tidur yang umunya mengakibatkan ketergantungan atau kecanduan yang parah.
Bahkan lebih daripada itu, meditasi yang dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan membuat si pelaksana hidup lebih wajar, lebih tenteram, dan lebih gembira. Ia akan memiliki sikap hidup yang pisitif, lebih toleran, lebih tangguh, dan lebih tabah.
Berbeda dengan berlatih olahraga, latihan meditasi tidak mempunyai suatu target yang harus dicapai, tetapi memerlukan ketekunan yang luar biasa.


PERSIAPAN
Sebelum mulai berlatih, alangkah baiknya bila kita memahami serba sedikit teori dasar bermeditasi.
Berlatih meditasi tidaklah sama dengan olahraga, yang biasanya bertujuan mencapai prestasi tertentu. Di dalam melaksanakan latiha meditasi, tidak ada prestasi yang harus dikejar, tidak ada orang lain yang harus dilampaui pencapaiannya, karena tujuan meditasi adalah mengendalikan pikiran kita sendiri, dengan mengendalikan pikiran kita sendiri maka kita akan menikmati ketenangan yang dalam; kita tidak lagi dikacaukan oleh pikiran yang memang bersifat selalu berubah-ubah setiap saat.
Perlu pula kita pahami, berlatih meditasi pernapasan bukannya hendak mengatur panjang-pendeknya napas, bahkan semua napas harus sewajarnya. Tidak ada usaha untuk menarik napas sepanjang mungkin, atau usaha menahan napas selama mungkin. Semua napas harus sewajarnya dan alamiah, bila napas itu pendek, ya bernapas pendek; bila bernapas panjang dan halus dikenali pula bahwa kita bernapas panjang dan halus.
Dan bila berlatih dengan tekun, lama kelamaan secara otomatis napas kita akan panjang dan halus, tanpa suatu usaha apapun dan hal ini terjadi alamiah.

Makanan
Haruskah kita berpantang makan daging atau vegetarian bila ingin berlatih meditasi? Pertanyaan seperti inipun sering sekali diajukan, jawabannya adalah bahwa tidak ada keharusan untuk tidak makan daging. Tetapi seperti kita ketahui bersama, pada saat menjelang ajal, makhluk apapun selalu meronta-ronta ingin mempertahankan kehidupannya masing-masing yang sangat berharga itu, dan perasaan takut, gelisah serta ngeri menjelang disembelih ini, masih akan terbawa pada daging yang kita makan dan akan menimbulkan kegelisahan dan perasaan yang sama pula dalam diri kita. Oleh karena itu, terutama bagi pemula, dianjurkan untuk berpantang makan daging yang akan memudahkan mereka untuk menjadi tenang dalam berlatih meditasi. Hal inipun sejalan dengan berpantang makan daging menjadi lebih tenang dan lebih sabar daripada sebelumnya.

Waktu untuk berlatih
Setiap orang mempunyai pola hidup dan aktivitas sehari-hari yang berbeda-beda, ada yang baru sempat meluangkan waktu setelah jam 4 sore, ada yang justru di pagi hari ia berada pada kondisi yang sebaik-baiknya untuk berlatih meditasi. Oleh karena itu pada dasarnya tidak ada waktu tertentu yang terbaik untuk berlatih meditasi. Walaupun umumnya dianjurkan untuk berlatih pada pagi hari antara pukul 4.00 sampai 6.00 dan petang hari antara 5.00 sampai 7.00, tetapi waktu yang berbaik bagi anda, tergantung pada anda sendiri dan itu tidak perlu sama dengan orang lain. Sebagai suatu patokan yang sederhana, waktu yang terbaik bagi anda adalah bila pada waktu-waktu tersebut anda lebih mudah memusatkan pikiran dibandingkan dengan waktu lainnya, maka itulah waktu terbaik bagi anda. Adapun alasan yang menyatakan bahwa umumnya pagi hari pukul 4.00 adalah waktu yang terbaik untuk berlatih, tidak lain karena pada saat itu masih belum banyak kegiatan yang dilakukan, suasana di sekeliling kita masih sunyi senyap, karena itu akan lebih mudah untuk memusatkan perhatian.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah agar berlatih dalam keadaan perut kita tidak terlalu kosong atau lapar, dan juga tidak terlalu kenyang. Bila kita ingin berlatih setelah selesai bersantap, sebaiknya satu jam setelah bersantap untuk memberi kesempatan lambung kita bekerja dengan sempurna melumatkan makanan yagn telah kita telan.
Kapanpun waktu yang kita pilih, ada hal yang harus kita lakukan dalam usaha membina disiplin, yaitu kita harus berusaha agar secara teratur kita berlatih pada waktu yang telah kita pilih. Dengan disiplin yang seperti ini, lambat laun daur biologik dalam tubuh dan batin kita akan menjadi serasi, sehingga pada jam-jam tersebut otomatis seluruh batin dan jasmani bresiap-siap untuk berlatih meditasi.

Mandi
Dianjurkan untuk mandi terlebih dahulu sebelum berlatih, agar tubuh kita menjadi bersih dan segar serta tidak mengantuk. Dan jangan lupa, perasaan bahwa badan kita bersih dan segar akan lebih membantu kita memusatkan perhatian dibandingkan bila kita merasa tubuh kita lengket, berminyak, berkeringat, kotor atau bau.

Pakaian
Pakaian yang dikenakan sebaiknya yang cukup longgar sehingga bila anda duduk untuk waktu yang cukup lama tidak ada bagian-bagian tubuh yang tertarik kencang dan menyebabkan kesemutan. Bagi yang tinggal ditempat yang dingin, tentu perlu mengenakan pakaian yang cukup tebal untuk menahan suhu udara yang dingin.

Tempat berlatih
Berlatih meditasi, memerlukan suasana sekeliling yang tenang terutama bagi para pemula. tempat yang tenang itu bisa berupa suatu kamar yang tersendiri, di kebun, di taman, di rumah ibadah pada saat-saat sepi, ataupun di ruang kerja anda sendiri, yang penting adalah kita dapat berada di situ tanpa gangguan dari siapapun untuk waktu yang cukup lama.

MULAI BERLATIH
Sikap duduk
Sikap duduk kita pada waktu berlatih, harus tegal tetapi santai, tidak kaku atau tegang. Salah satu sikap duduk yang dapat membantu berlatih dalam waktu yang cukup lama adalah sikap bunga teratai atau padmasana, yaitu kedua kaki disilangkan satu sama lain. Bagi yang sudah terlatih, sikap ini sangat enak, karena akan membantunya untuk berada dalam posisi tegak dan seimbang untuk waktu yang cukup lama. Sedangkan yang baru permulaan berlatih, bila belum bisa, dapat menggunakan sikap duduk setengah padmasana,yaitu satu kaki disilangkan dibawah yang lain.

Mengendurkan ketegangan
Setelah memiliki sikap duduk yang enak, secara mental kita mencoba mengurutkan dari atas atau ubun-ubun kepala terus ke bawah sampai ke ujung kaki, untuk melemaskan ketegangan otot-otot yang ada, misalnya pada otot-otot kening bila kita terlalu tegang atau kaku menutupkan mata, ini harus dikendurkan, dibuat santai, begitu pula, otot mulut yang terkatup harus tidak kaku, terus perlahan-lahan ke bawah semua otot yang kaku atau tegang dikendurkan. Bila napas terasa tertahan, tariklah napas dalam-dalam dan hembuskan napas perlahan-lahan sampai habis, dan kita akan merasa lebih santai dan kendur. Usaha mengendurkan ketegangan ini dapat dilakukan beberapa kali, dan merupakan suatu usaha pertama dalam meditasi , yaitu pengalihan perhatian kita yang biasannya tertuju keluar jasmani kita menjadi kepada jasmani kita sendiri. Bila sebelumnya kita tidak menyadari ketegangan yang ada pada otot-otot kita, maka dengan latihan mengendurkan ini, kita akan menyadari sepenuhnya betapa berat kerja otot-otot kita yang diberi tegangan tanpa kita sadari.

Bernapas dengan wajar
Dalam berlatih apakah kita perlu menarik napas panjang-panjang?
Perlu diingat pula disini, bahwa berlatih meditasi pernapasan bukanlah bertujuan untuk mengatur napas kita menjadi lebih panjang ataupun menahan napas kita selama mungkin untuk memperoleh kekuatan. Semua usaha untuk mengatur napas itu sebetulnya tidaklah membantu kita untuk mencapai ketenangan yang sesungguhnya; oleh karena itu bila berlatih, napas tidak perlu diatur-atur, tetapi sebaliknya bernapas dengan wajar saja secara alami, dan tubuh kitapun mempunyai mekanisme yang akan membuat napas itu akan menjadi teratur dan panjang dengan sendirinya tanpa campur tangan kita.

Tahap pertama : Menghitung Napas
Menghitung napas ditujuan kepada mereka yang baru pertama kali berlatih meditasi, tujuannya adalah mengikat pikiran kita yang biasannya berkenala kian kemari kepada hitungan napas kita.
Dalam bermeditasi, kita bernapas melalui hidung. Dengan memperhatikan sentuhan napas di ujung hidung, kita mulai menghitung. Setiap kali napas masuk, dihitung, “satu”, napas masuk berikutnya, “dua”, dan seterusnya sampai “sepuluh”. Setelah itu kembalu mulai dari “satu”.
Mengapa tidak diteruskan perhitungannya itu sampai ke seratus atau ke seribu? Karena, tujuan kita bukanlah menghitung berapa kali kita bernapas, tetapi mengalihkan pikiran dan perhatian kita kepada satu objek yaitu napas. Perhitungan hanyalah merupakan saran agar perhatian dan pikiran kita yagn selalu ingin berkelana kemana-mana menjadi terpusat pada satu objek.
Sampai berapa lama latihan menghitung napas ini dilakukan? Seperti disebutkan diatas, menghitung merupakan sarana bagi pemusatan pikiran. Maka bila pikiran sudah dapat terpusat pada napas, kita dapat beralih ke latihan berikutnya yaitu pada latihan “mengikuti napas”.

Tahap kedua : Mengikuti napas.
Bagi mereka yang telah sering berlatih, maka latihan menghitung napas dapat dilompati, langsung melatih mengikuti napas; tetapi bila mengalami kesulitan dapat kembali berlatih menghitung napas, sebagai usaha awal untuk tahap-tahap berikutnya.
“Mengikuti napas” maksudnya adalah kita mengikuti napas dengan penuh perhatian. Hal ini diterangkan sebagai berikut: “Ketika si meditator menarik napas panjang, ia mengetahui bahwa ia menarik napas panjang; ketika ia menarik panjang pendek. Ia mengetahui bahwa ia menarik panjang pendek; ketika ia menghembuskan napas panjang, ia mengetahui bawah ia mengehmbuskan napas panjang; ketika ia menghembuskan napas pendek, ia mengetahui bahwa ia menghembuskan napas pendek.”
“Mengikut napas” berarti memperhatikan pada saat napas itu m,ulai menyentuk ujung hidup, kemudian terus sampai pada ujing akhir dari proses menarik napas, pasa saat itu harus dikenali bahwa napas yang masuk itu berangur-angsur menjadi berhenti. Dan kemudian dimulai proses mengeluarkan napas yang berangus-angsur makin perlahan kemudian berhenti untuk memulai menarik napas.
Perlu diingat, ada pengertian yang keliru mengentai istilah “mengikuti” napas, ada yang beranggapan “mengikuti napas” berarti mengikuti napas dari ujung hidung sampai ke rongga dada ataupun sampai ke perut. Ini adalah pengertian yang keliru. Dengan latihan seperti ini maka akan sulit melangkah ke tahap berikutnya yaitu
memperhatikan sentuhan napas”.
Untuk lebih menjelaskan latihan “mengikuti napas”, ada sebuah perumpamaan, yaitu perumpamaan gergaji. Bila kita mengergaji sepotong kayu, balok misalnya, maka sambil menggerakkan gergaji maju mundur untuk memotong, perhatian kita dipusatkan pada titik sentuhan mata-gergaji dengan balok yang akan kita potong. Kita tidak memperhatikan mata-gergaji yagn telah menyentuh dan bergerak menjauhi titik sentuhan itu, dan kitapun tidak memperhatikan mata gergaji yang belum mengenai titik sentuh itu; perumpamaan dari napas yang masuk dan napas yang keluar sedangkan ujung hidung diumpamakan sebagai titik sentuh antara mata gergaji dengan balok.
Setelah berlatih “mengikuti napas” dengan tekun, maka bila kita dapat memusatkan perhatian kita sepenuhnya pada napas akan timbul ketenangan yang belum pernah kita alami sebelumnya disertai kegembiraan. Dan karena pikiran kita tidak berkeliaran kemana-mana maka jasmani kitapun mulai menjadi tenang, selaras dan terasa menyenangkan. Napas kita masin lama makin halus dan panjang, dan sebagai hasilnya kita merasa menjadi lebih tenang, perasaan letih pun lenyap; bahkan sebaliknya jasmani kita terasa segar menyenangkan.
Berapa lama kita berlatih “mengikuti napas?” Latihan ini diteruksan sampai pada suatu saat, karena ketenangan batin, napas kita makin halus sampai seolah-olah napas itu lenyap. Keadaan ini bisa berlansung beberapa menit lamannya. Dan itulah saat peralihan ke latihan berikutnya yaitu berlatih “memperhatikan sentuhan napas”.

Tahap ketiga: Memperhatikan sentuhan napas.
Karena napas yang makin lama makin tenang dan makin halus sehingga tidak terasa lagi, pada beberapa orang yang mengalami hal ini akan terkejut, karena mengira bahwa dirinya tidak bernapas lagi, tetapi sebenarnya tidak demikian. Sesungguhnya napas itu masih tetap ada, tetapi karena sedemikian halusnya, maka seolah-olah telah lenyap.
Ada sebuah perumpamaan yang berkenaan dengan hal ini, yaitu mengenai perumpamaan petani dengan lembutnya, sebagai berikut:
“Seorang petani yang sudah kelelahan membajak sawahnya, beristirahat melepaskan lelah dibawa pohon yang rindang, kerbaunya dibiarkan merumput di dekatnya. Karena terlalu lelah, ia dengan segera tertidur dengan nyenyak. Menjelang sore hari ia terbangun dan tidak melihat kerbaunya; ia melihat disekelilingnya dan kerbaunya tetap tidak terlihat; maka ia lalu bangkit dan pergi ke tepi sungai tempat ia biasa memberi minum dan memandikan kerbaunya. Dan disana petani itu mendapatkan kerbaunya sedang minum.”
Yang diumpamakan dengan kerbau ialah napas kita, yang akan selalu dijumpai di tempatnya, yaitu di ujung hidung.
Dengan menyadari bahwa napas akan selalu ada sepanjang kehidupan kita, hanya sekarang sangat halus sehingga tidak terasa, maka kita harus kembali memusatkan perhatian kita pada ujung hidung, dan dengan seksama memperhatikan sentuhan napas yang mulai terasa lagi. Betapapun halusnya napas itu, tetap akan terasa di ujung hidung. Jika masih belum terasa, berarti perhatian dan pemusatan pikiran yang diberikan masih kurang kuat.
Dengan usaha ini, kita akan tetap sadar pada sentuhan napas pada ujung hidung, tanpa kehilangan jejak.
Jika pada tahap sebelumnya kita sering tidak tahu salah satu tahap dari pernapasan secara jelas, misalnya hanya tahu tahap pertengahan dan tahap akhir proses pernapasan, maka pada saat ini perlu dikembangkan agar keseluruhan proses pernapasan itu diketahui dengan memberikan perhatian yang sama banyaknya pada setiap tahap.
Dengan latihan yang tekun kitaakan mengetahui secara detail setiap tahap dari proses napas dengan jelas.

Tahap Keempat: Menenangkan Napas
Tahap berikutnya adalah menenangkan napas. Dengan melanjutkan perhatian pada keseluruhan ‘tubuh’ napas (awal, pertengahan, dan akhir dari proses menarik dan mengeluarkan napas) tanpa terputus-putus, akan nyata bagi kita bahwa proses napas itu bergetar atau bergelombang dengan kasar dan demikian pula proses mental yang mengikuti juga menjadi bergetar dan bergelombang sesuai dengan napas untuk berusaha agar pernapasan dan proses mental yang mengikuti menjadi lebih tenang. Karena itu tahap ini disebut sebagai Menenangkan Napas.
Dengan memperhatikan faktor-faktor batin yang menyertai perhatian kita pada sentuhan di ujung hidung, kita mengetahui ada perasaan tenang yang menyertai perhatian kita, Ketenangan ini dikembangkan dengan tetap mempertahankan perhatian pada sentuhan napas di ujung hidung. Dengan tekun usaha ini dilanjutkan sehingga lama kelamaan napas kita pun menjadi halus serta rata; dan demikian pula batin kita menjadi makin tenang, sedangkan perhatian pada sentuhan napas di ujung hidung terus berkesinambungan tidak terputus-putus. Usaha yang kita lakukan ini disebut sebagai “Menenangkan Napas”
Dalam perkembangannya, dengan berlanjutnya usaha menenangkan napas, akan terasa seolah-olah ada ketenangan dengan jelas sampai pada detail-detail proses pernapasan.
Pada tahap ini, akan muncul “tanda” atau gambaran batin yang menunjukkan bahwa telah berhasil mencapai konsentrasi. Tanda-tanda itu berbeda antara satu orang dengan yang lain, misalnya ada yang merasa bahwa ujung hidngnya seperti digosok dengan kapas atau sutera yang sangat lembut. Ada pula yang mengalami seolah-olah ada cahaya yang sangat terang benderang menyilaukan bagai matahari; melihat cahaya warna-warni yang indah. Meskipun demikian, perhatian terhadap ujung hidung tempat sentuhan napas masih tetap kuat dan mantap tidak teralihkan. Munculnya berbagai tanda atau gambaran batin itu merupakan tercapainya tahap awal-samadhi (upacara-samdhi).

MENCAPAI KETENANGAN SAMADHI
Dengan melanjutkan latihan menenangkan napas, maka lambat laun akan dapat mencapai ketenangan samadhi sepeunuhnya yang diawali dengan tercapainya keadaan batin yang dikenal sebagai Dhyana pertama dan seterusnya sampai Dhyana keempat.
Biasanya tahap ini sulit dicapai karena umumnya orang sangat bangga setelah mencapai tahap awal-samadhi, seperti melihat cahaya terang dan berbagai gambaran batin yang lain. Dan pada saat ini, kecerdasan seolah-olah berlipat ganda, banyak masalah yang sebelumnya tidak dapat dipikirkan jalan keluarnya, sekarang tampak mudah. Ia akan memiliki keyakinan yang meluap-luap, ingin menceritakan pengalaman-pengalamannya kepada orang lain, dan rajin menganjurkan teman-temannya untuk berlatih meditasi.
Tetapi ini semua sesungguhnya merupakan jebakan bagi para pelaksana meditasi, karena akan mengikatnya untuk tidak melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu samadhi sepenuhnya atau Dhyana.
Untuk melepaskan diri dari perangkap itu, maka kita harus memahami bahwa semua gambaran batin itu bukanlah keadaan samadhi yang sesungguhnya, baru pada tahap awal. Dengan tidak menghiraukan berbagai tanda atau gambaran batin, perhatian diarahkan kembali pada sentuhan napas yang ujung hidung sambil mengembangkan ketenangan yang telah diperolehnya; dan disertai dengan ketekunan maka akhirnya akan mencapai ketenangan samadhi yagn sesungguhnya, yaitu Dhyana Pertama.
Bagi meditator yang untuk pertama kalinya mencicipi ketenangan dalam Dhyana Pertama, maka akan sangat meresap dalam batin sanubari mereka, ketenangan dan kedamaian yang belum prenah dirasakan sebelumnya serta tak akan telupakan, dan ketenangan ini masih akan tersisa beberapa saat atau bahkan beberapa hari sesudahnya.


MANFAAT DARI LATIHAN MEDITASI PERNAPASAN
Sesungguhnya banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari latihan meditasi pernapasan yang dilakukan dengan tekun. Berikut ini akan diberikan beberapa manfaat dari latihan meditasi ini, yaitu:

1. Memudahkan berkonsentrasi.
Seperti telah dijelaskan di bagian depan, pada tahap awal kita berlatih, selalu terjadi pikiran kita melantur ke mana-mana, dan untuk menjinakkannya, pikiran yang melantur itu disadari diberi komentar ‘pikiran melantur’, ‘melantur;; dan kemudian setelah itu kita pusatkan kembali pada objek semula misalnya menghitung, atau memperhatikan sentuhan. Hal ini terhadi berulang-ulang tak terhitung banyaknya usaha kita untuk mengembalikan pikiran pada objek konsentrasi, sehingga lama kelamaan usaha itu terjadi secara otomatis. Tentunya dalam kegiatan kita sehari-haripun akan terjadi hal yangsama, misalnya bagi pelajar dan mahasiswa yang sedang belajar, bila pikiran itu terbang dari buku pelajaran yang sedang dihadapi, akan dapat segera dikenali dan kemudian dibawa kembali pada objek semula, yaitu buku pelajaran. Demikian pula pada setiap orang yang bekerja ataupun pada ibu-ibu rumah tangga bagi merekapun akan mudah untuk memusatkan pikiran; sehingga tidaklah terjadi kaki tersandung batu, batu yang disalahkan, padahal sebabnya adalah pikiran kita tidak dipusatkan pada langkah kaki.

2. Memberikan ketenangan.
Dalam abad modern yang sangat maju ini, semua orang menjadi berlomba-lomba untuk maju yang diukur dari prestasi mencapai harta dan kedudukan semaksimal mungkin, sehingga semua orang menjadi tergesa-gesa, gelisah, cemas, dan khawatir. Maka dalam dunia yang serba berpacu seperti ini latihan meditasi akan memberikan ketenangan yang sudah menjadi komoditi langka terutama di kota-kota besar.

3. Lebih mengenal diri kita sendiri dan sesama kita.
Jika kita belajar sesuatu, umumnya kita mengarahkan perhatian kita keluar dari diri kita, maka latihan pernapasan ini sungguhnya mengarahkan perhatian kita ke dalam diri kita sendiri sehingga kita akan lebih mengenal diri kita sendiri, baik kelebihan maupun kekurangannya. Dengan mengenal proses mental yang ada dalam diri sendiri, maka kitapun akan lebih memahami sesama kita, akan menjadi lebih toleran dan tidak cepat tersinggung.

4. Lebih mudah mengendalikan emosi atau kemarahan.
Setiap kali kita berlatih, kita selalu berusaha mengenali proses mental yang muncul yang menggangu konsentrasi kita, seperti perasaan gelisah, cemas, marah, senang, gembira, tanang dan lain lainnya. Latihan yang terus-menerus akan membawa kita pada kebiasaan yang baik, yaitu selalu mengenal bentuk emosi/mental yang muncul, sehingga bila kita tersinggung ataupun marah karena ucapan seseorang, kemunculan marah itu dapat diketahui, dan dapat dilenyapkan dengan segera sebelum bermanifestasi menjadi ayunan tinju ataupun semburan kemarahan kepada lawan bicara kita.

5. Menjadi lebih sehat.
Seperti kita ketahui, sekarang banyak sekali penyakit yang disebabkan oleh kegelisahan, kecemasan, ketakutan, dan berbagai perasaan negatif lainnya. Misalnya penyakit darah tinggi, tukak lambung, sembelit, serangan jantung, sukar tidur, dan sebagainya. Dengan latihan meditasi, walaupun baru sedikit ketenangan yang kita peroleh, itupun cukup bermanfaat bagi jasmani kita yang sedang dilanda cemas, begitu pula bagi organ-organ tubuh kita yagn halus dapat bekerja dengan lebih tenang dan beristirahat dengan lebih baik; yang pada akhirnya akan menghasilkan kesehatan yang lebih baik bagi jasmani kita.
Dalam dasawarsa terakahir ini, telah banyak penelitian yang dilakukan di Amerika maupun di Jepang yang telah menunjukkan bukti bahwa bermeditasi sangat bermanfaat bagi batin dan jasmani orang yang melatihnya. Bukti yang diperoleh antara lain:
1. Membantu menurunkan tekanan darah tinggi pada penderita2. Aktivitas otqak kanan dan kiri menjadi lebih seimbang3. Meditasi jauh lebih bermanfaat daripada tidur hipnotis4. Pada ketenangan meditasi yagn mendalam. Aktivitas otak menjadi lambat, setara dengan yang dialami orang yang sedang tidur paling nyenyak.5. Membantu proses penyembuhan pasien penaykit psikomatik6. Memudahkan berkonsentrasi dalam kegiatan sehari-hari pada para meditator dan hal ini mempermudah mereka mengambil keputusan dalam pekerjaannya
Masih banyak lagi manfaat dari berlatih meditasi yang tidak (dapat) disebutkan disini (satu per satu).

MENGATASI KESULITAN PADA WAKTU BERLATIH
Seperti telah diungkapkan pada awal tulisan, meditasi adalah suatu usaha untuk menundukkan pikiran kita sendiri, dan usaha ini tidak dapt dilakukan dengan bantuan orang lain, hanya dapat dilakukan oleh kita sendiri. Oleh kraena iu pula, hanya kita sendiri yang dapat mengatasi tiap kesulitan yang dialami; sedangkan guru, buku petunjuk ataupun teman lebih yang mengerti hanya dapat membantu dalam bentuk petunjuk-petunjuk yang sepenuhnya tergantung pada kita sendiir untuk dipergunakan atau tidak.
Latihan meditasi memerlukan lebih banyak ketekunan dari pada berbagai latihan fisik aaupun upaya mempelajari sesuatu ilmu pengetahuan. Kunci keberhasilan latihan meditasi adalah pada ketekunan dan keuletan dan inipun sepenuah tergantung pada kita sendiri.
Ada beberapa kesulitan yang umumnya dialami oleh para pemula antara lain:

1. Pikiran makin menjadi liar tidak terkendali.
Mengalami hal ini, umumnya kita menjadi takut, sehingga memutuskan untuk menyerah saja dan beranggapan kita tidak berbakat untuk meditasi. Kita perlu memahami bahwa sebenarnya pikiran kita memang liar, bila mulai berlatih dan tampak seolah-olah menjadi makin liar, itu disebabkan karena sebelumnya kita tidak pernah memperhatikn dan mengarahkan pikiran kiat pada suatu objek tertentu. Sehingga begitu kita mulai memperhatikan gerak-gerik pikiran, maka kita mulai menyadari keliaran pikiarn kita sehingga seolah-olah menjadi makin liar. Lagipula sebelumnya pikiran kita bebas berkelana kian kemari dan pada waktu berlatih kita berusaha mengarahkannya kepada satu objek meditasi; yang artinya tidak lain dari mengekang pikiran kita sendiri. Hal ini dapat diibaratkan seperti seekor kuda liar, yang untuk pertama sekali diikat pada sebuah tonggak, ia akan berputar-putar dengan ganas, dan berusaha melepaskan diri dari ikatan.
Untuk mengatasi kesulitan ini, langkah yang dapat diambil adalah menyadari pikiran kita sendiri dengan memberikan komentar dalam batin seperti “pikiran kacau”, “pikiran melantur”, dan sambil komentar, pikiran yang sedang kacau, atau sedang melantur itu diperhatikan dengan seksama, pada saat pikiran melantur itu mulai melemah, saat iu pula kita kembalikan perhatian kita ke objek meditasi kita, yaitu sentuhan napas di ujung hidung.
Jadi, menundukkan pikiran bukanlah dengan kekerasan, tetapi dengan kelembutan, yaitu memperhatikan dulu pikiran kita, baru kemudian setelah agak melemah, kembali ke objek semula.

2. Merasa pusing pada saat membuka mata setelah berlatih
Pada beberapa pemula, mereka akan mengalami rasa pusing pada saat membuka mata seusai berlatih, sehingga mereka takut untuk berlatih seterusnya. Sebenarnya hal ini tidak apa-apa. Ketika kita berlatih dengan tekun, maka lama kelamaan pikiran kita menjadi tenang, ini berarti laju pemakaian oksigen, pembuluh-pembuluh darah menuju otak pun secara wajar menjadi menyempit, dan secara keseluruhan napas kita menyesuaikan diri pula menjadi dalam dan halus, sesuai dengan tingkat kebutuhan oksigen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara otomatis. Kemudian seusai berlatih, ketika kita membuka mata, otak kiat dalam sekejap sudah kembali aktif, sehingga kebutuhan oksigen meningkat dengan mendadak, tetapi karena pada saat itu pembuluh-pembuluh darah yang memasok oksigen ke otak msaih belum siap, masih menyempit, sehingga untuk beberapa saat terjadilah kekurangan oksigen yang mengakibatkan rasa pusing. Beberapa saat kemudian rasa pusing itu akan lenyap dengan sendirinya, kerana pembuluh darah telah menyesuaikan diri lagi untuk mensuplai darah sesuai dengan kebutuhannn.
Dengan semakin sering berlatih, maka lama kelamaan otak kitapun menjadi terbiasa dengan suplai oksigen yang lebih sedikit dan pembuluh darah keotak juga makin biasa beradaptasi terhadap kebutuhan yang berubah-ubah, maka rasa pusing itupun tidak akan dialami lagi.

3. Merasa terapung-apung ataupun bergoyang tidak menentu
Perasaan ini timbul karena perhatian yang kurang pada objek meditasi yaitu sentuhan napas di ujung hidung, sehingga pikiran kita mendapatkan kesempatan untuk berkelana kian kemari, dan hal ini menyebabkan kita merasa terapung-apung tidak menentu. Untuk mengatasi hal ini, kita harus kembali ke objek semula yaitu sentuhan napas di ujung hidung.

4. Sama sekali tidak dapat memusatkan pikiran.
Ada beberapa diantara kita yang merasa sangat sulit untuk mengendalikan pikiran, bahkan untuk menghitung napas sampai 10 saja tidak bisa. Dan bila telah berulang kali dicoba masih tetap gagal, maka mereka perlu meneliti kembali kegiatan mereka sehari-hari, yaitu Sila. Apakah mereka melanggar Pancasila dalam kehidupan sehari-hari! Pancasila disini adalah Upaya dan makan/minum yang memabukkan. Karena, seperti halnya suatu pohon yang besar memerlukan akar-akar yang kuat agar tidak tumbang, maka pohon meditasi memerlukan akar Sila yang kuat untuk dapat berkembang dan menjadi kokoh.
Dan pelaksanaan kelima sila ini perlu ditinjau dengan cermat bila pada tahap tertentu dalam latihan meditasi kita mengalami kesulitan untuk melangkah ke tahap berikutnya.

PENUTUP
Berlatih meditasi penapasan bertujuan memperoleh ketenangan dengan cara memusatkan perhatian pada sentuhan napas di ujung hidung. Sedangkan napas itu sendiri tidaklah diatur agar menjadi lebih panjang atau pendek, tetapi dibiarkan berlangsung secara alamiah dan wajar sehingga pengamatan pada proses napas juga dapat berlangsung secara wajar dan alamiah.
Walaupun metode meditasi ini telah berusia lebih dari 2500 tahun, namun manfaatnya bagi ketentraman batin umat manusia masih sangat besar; bahkan kemajuan teknologi yang telah dicapai sampai saat inipun belum dapat membuat kehidupan manusia menjadi lebih tentram, malahan sebaliknya, misalnya, teknologi nuklir lebih membuat gelisah dan cemas daripada membawa ketentraman.
Telah ditekankan dibagian awal tulisan ini, latihan meditasi jauh lebih banyak menuntut ketekunan bila dibandingkan dengan latihan yang lain. Oleh karena itu keberhasilan atau kegagalan dalam berlatih aklan lebih ditentukan oleh keuletan dan ketekunan kita.
Tanpa keuletan dan ketekunan berbagai rintangan tidak akan dapat teratasi; tetapi nilai dari ketenangan yang diperoleh walaupun itu hanya berlangsung hanya setengah menit saja, luar biasa nilainya bagi kesejahteraan dan kebahagiaan batin kita.


SEMOGA BERMANFAAT SEBAGAI KHASANAH PENGETAHUAN DAN MENAMBAH ILMU


oleh : den mas tjathoer

Selasa, 06 Januari 2009

MEDAR ILMU SEJATI



20 Suro, Sabtu Wage 17 Januari 2009

Poro Sanak Kadang-koe kabeh yang Budiman,
Mari sama-sama kita Renungkan tentang ,

PANGANDIKANING GURU SEJATI

“Kito iki urip kang diarani Jumeneng Manungso tinitah ing Alam Padhang ( Jagad Raya ). Kudu sumurup artining PATRAP TRAPING SUSILO ” ateges Toto Kromo, Toto, Titi, Titis,Nastiti, Ngati-ati,Duga-Prayogo, Temen,Sabar,Tawekal, Nerimo,Tatag,Ikhlas, Sumeleh,Hening,Heneng, Awas Heneng lan Eling serto Waspodho.
Ojo podho kleru tompo, sebab kabeh kuwi wus diatur dening ” PONCO DRIYO “.Mungguh kito urip sipating Manungso asal soko DUMADI lan PAMBUDI…!!. Yo iku kang diarani PANGERAN SANYOTO kuwi tegese WUJUD kito YEKTI. Mulo soko iku kito jeneng wong kang NGAURIP, Lumaku satindak kudu ” NGAWERUHI HANANIRO “, ajo demen LELEMERAN, kudu SETYO TUHU marang GESANGIRO lan KAPITAYAN marang badaniro dhewe mungguh lungguhe AKU. Mulo ora gampang yo ora angel mungguh lakuning Manungso ( Jalmo ), sakbiso-biso ojo NYIDRANI JANJINIRO kang wus KAWIJIL.
Sabdo PANDHITO WATAK UTOMO :

Yen cidro temahing BILAHI. Kito temen bakal TINEMU.
Kito BECIK KETITIK. Kito OLO KETORO.
Mulane mumpung kito isih GESANG ( urip ). Ayo podho NGUDI NGELMU kang SANYOTO ing endi lungguhing ELMU margane poro Sanak Kadang samiyo NGUDI TUWUH kudu TUMINDAK :SAROJO, TRISNO, SETYO, TUHU, PRASOJO lan UTOMO Jerjering Manungso.

Hananing PAMBUDI margo soko DUMADI, Banjur biso muncul unen-unen sing diarani ” ELMU lan NGELMU ” dumunung ono ing PONCO DRIYO.
Ponco Driyo iki kang biso ngukir SEKABEHING Kabudayan.
Mulo Jaman kuno makunaning diarani JAMAN KABUDAN.

Sejatining kang aran AGOMO kuwi yo BUSONO, AGEMAN yo kang aran KUNCI SEJATI. Mulo ing kene kito aturake, mungguh ananing dumadi banjur hanane PANGERAN SANYOTO. Banjur ono tembung kang aran A, I, U, tegese AKU, IKI, URIP. Ananing URIP ono sing NGURIPI. Ananing AKU ( Kawulo ) sebab ananing GUSTI, yen yo ora GUSTI wis mesti ora ono Kawulo. Sawise mengko banjur kawijil ” ROSO-PANGROSO, biso MUNO lan MUNI, terus kabeh mau diatur dening PONCO DRIYO.
Ananing ELMU lan NGELMU, Sir Kawulo maneges marang Gusti banjur ono WUJUD MAKNA sing diarani SIDIKORO, MANEKUNG lan SEMEDI.
Punten..punten…poro Sanak Kadang sedoyo Kang wus podho Winarah lan Winasis…Kang hamengku Bumi Nuswantoro. Semoga Bangsa dan Negara kita yang tercinta ini segera bangkit dari keterpurukan MORAL, karena kita-kita ini ( terutama adalah saya pribadi ) sudah bergeser menjadi sosok manusia yang LUPA dan LALAI akan ” Sangkan Paraning Dumadi ” sehingga telah menjadi manusia yang tidak menjadi DIRINYA SENDIRI karena kita-kita lupa pada KESUJATIAN DIRI.
HAMARDIKO Bumi-koe Nuswantoro….

Salam DAMAI dan KASIH buat Semesta Alam beserta isinya.

**posting dr blog seblah